![]() |
Doa |
Ya Allah. Aku/kami siap untuk menerima dan merenungkan firman-Mu. Tolonglah kami untuk memahami dan melakukannya di dalam bimbingan Roh-Mu. Amin
Ilustrasi
Alkisah, terdapat seorang pemuda yang sangat taat berdoa. Pada suatu waktu, ia melakukan pelayaran dengan kapal kecilnya dengan maksud menenangkan pikiran sembari menyalurkan hobi memancingnya. Di tengah teriknya siang, si pemuda itu pun tertidur karena terlalu lelah. Namun, siapa sangka badai datang secara tiba-tiba, ombak yang semakin kuat pun membuat kapal kecilnya terombang-ambil hingga membuatnya karam. Si pemuda harus terapung-apung di tengah lautan luas bermodalkan sisa bongkahan dari kapal kecilnya.
Sebagai seorang yang taat berdoa, ia segera berdoa, “Tuhan, tolonglah aku anakMu yang selalu taat berdoa ini. Aku beriman Engkau pasti menyelamatkanku.” Beberapa jam pun berlalu sedangkan ia masih terombang-ambing dengan terus-menerus berdoa. Lalu, dari kejauhan munculan sebuah perahu nelayan yang mendekatinya. Si nelayan berkata, “hai tuan, mari ulurkan tanganmu ke jaringku.” Namun, si pemuda membalas, “tidak apa tuan, aku menunggu Tuhanku menolong.” Karena si pemuda bersikeras menolak, si nelayan pun segera pergi. Tidak lama kemudian, datang pula nelayan lain dan melakukan hal yang serupa. Si pemuda pun kembali memberikan penolakan dengan alasan yang sama. Begitu seterusnya, hingga ia kelelahan dan akhirnya tenggelam.
Di suatu kondisi, si pemuda yang telah wafat bertemu dengan Tuhan. Dengan kesal si pemuda berkata, “Tuhan, Engkau tahu aku seorang yang taat berdoa. Namun, kenapa Engkau tidak menolongku di tengah lautan? Aku menungguMu hingga kelelahan dan akhirnya tenggelam.” Tuhan pun berkata, “hai anak-Ku, kenapa kamu marah? Bukankah kamu yang berdiam diri ketika banyak pertolongan yang Aku berikan kepadamu justru kau tolak berulang kali? Iman bukanlah sesuatu yang pasif.”
Tentu saja, cerita di atas hanyalah (Lanjutkan Membaca)
Telaah Firman
Bagi setiap orang yang tidak menerima Yesus sebagai Juruselamat, berbagai pengajaran tentang sosok maupun peran yang Ia lakukan merupakan sebuah lelucon. Misalnya, fakta tentang kematian Yesus di kayu salib oleh perbuatan manusia menjadi sebuah peristiwa yang terkesan menolak kuasa Ilahi yang ada pada-Nya. Kelahiran Yesus pun tidak jarang menjadi sebuah kisah yang dianggap terlalu mengada-ada, yakni ketika seorang perempuan perawan melahirkan tanpa terlebih dulu melakukan hubungan seksual. Bahkan, sejak dulu sudah muncul teori yang disebarkan sebagai upaya aksi untuk meruntuhkan keilahian Yesus. Lantas, bagaimana umat Tuhan perlu bersikap atas hal ini? (KLIK DISINI) untuk menelaah Firman lebih dalam.