Sabtu, 11 Februari 2023
πππ✝️π πππππ
πππππππππππππ
πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
Segala sesuatu yang kita lakukan pasti ada perhitungannya. Jadi, begitu kita terlahir di bumi, argo hidup kita sudah jalan. Argo seperti taksi, kalau kita naik taksi yang menggunakan argometer. Ada dua jenis argo di dalam hidup kita. Argo yang warnanya gelap dan yang warnanya putih. Argo gelap atau argo hitam menunjukkan perbuatan jahat, yang tidak sesuai kehendak Tuhan. Jadi kalau orang berbuat sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, argo hitamnya jalan, bertambah. Tetapi kalau orang hidup sesuai dengan kehendak Allah, menuruti kehendak Allah, taat kepada Tuhan, melakukan kehendak Tuhan, argo yang putih yang jalan.
Pasti kita pernah menjalani hidup di mana argo hitam atau argo gelap di dalam hidup kita lebih dominan, terus bertambah angka, nilainya, jumlahnya. Dan sebaliknya, argo putih lambat. Ini kenyataan yang kita jumpai dalam hidup banyak orang, juga dalam hidup kita. Dan tahukah kita bahwa argo tersebut sangat menentukan karakter kita? Jadi kalau argo hitam yang terus naik, itu karakter buruk. Jadi karakter seseorang menunjukkan jumlah argonya; karakter buruk menunjukkan jumlah argo hitamnya banyak, tetapi karakter yang baik menunjukkan jumlah argo putihnya banyak.
Dulu kita tidak peduli apa yang kita mau ucapkan, apa yang kita lakukan. Seakan-akan semua tidak ada perhitungannya. Ini salah! Iblis menipu banyak orang dengan pengertian ini. Seakan-akan apa yang dilakukan itu tidak memiliki dampak atau akibat. Keadaan ini mengerikan! Banyak orang sembarangan berbicara, sembarangan berperilaku. Dan mereka merasa bahwa itu semua tidak memiliki dampak. Padahal itu ada dampaknya; dampak kekal. Karena membentuk karakter. Jadi, *argo hidup seseorang menentukan karakter*. Akumulasi dari argo hitam atau argo gelap, melahirkan karakter buruk. Tetapi akumulasi dari argo putih, membentuk karakter baik.
Kalau di lingkungan orang-orang di luar Kristen, mereka juga bisa memiliki argo putih, dalam versinya. Yang membuat mereka bisa memiliki karakter yang baik, agung, bahkan mulia. Jadi jangan berpikir picik, bahwa hanya orang Kristen yang bisa baik. Banyak orang non-Kristen berperilaku baik, karena argo putihnya dia isi terus. Dan agama mengarahkan seseorang tidak mengisi argo gelap atau argo hitamnya. *Tetapi bagi orang percaya, argo putih kita itu tidaklah ditentukan oleh hukum-hukum yang kita lakukan*. Karena kekristenan hukumnya itu kasih. Dan Allah itu kasih adanya. *Segala sesuatu yang kita lakukan sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah, itu membuat argo putih kita bergerak*. Bergerak secara baik, secara pantas. Karena memang Tuhan menghendaki argo ini, argo yang benar. Yang harus diisi dengan perbuatan baik. Bukan hanya sekadar melakukan hukum, tetapi melakukan apa pun yang Allah kehendaki, yang dipikirkan oleh Allah.
Dan di sini kita harus hidup di tengah-tengah masyarakat, hidup dalam berbagai masalah. Sebab problem dan masalah itulah yang menentukan bagaimana respons, reaksi, sikap kita dalam menghadapi masalah-masalah tersebut; jika kita bersikap atau merespons seperti atau sesuai dengan pikiran, perasaan Allah, maka argo putih kita naik. Jadi, kalau argo putih kita naik, argo hitam akan mulai turun. Karakter kristiani, sifat-sifat Allah, sifat-sifat Kristus, kita kenakan, maka karakter dosa kita akan makin turun dan tentu diharapkan makin lenyap. Sampai kita pada puncak dan mengatakan atau memiliki kesaksian, "_Hidupku bukan aku lagi, tetapi Kristus yang hidup di dalam aku._"
Pasti sudah banyak tabungan dari argo hitam kita. Sudah banyak yang membentuk karakter kita; gampang tersinggung, gampang marah, nafsu-nafsu jahat. Karena dipupuk terus. Tetapi setelah kita mengerti kebenaran, kita sadar, kita berbalik kepada Tuhan; kita berbuat kebaikan, sampai kemudian kita bertindak selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Argo putih kita naik, karakter ilahi terbentuk, kodrat ilahi terbangun, maka karakter dosa akan turun, seiring dengan argo hitamnya turun.
Ini saldo dosa yang harus dihilangkan. Sehingga kita bisa menjadi anak-anak Allah yang tidak bercacat tidak bercela. Jadi ingatlah, bahwa hidup itu tidak gratis. Semua yang kita lakukan itu pasti memiliki dampak. Maka hati-hati gunakan mulut, mata, seluruh panca indera kita. Dan juga hati-hati gunakan jari kita dalam menulis sesuatu di media sosial. Biar semua yang kita lakukan selalu sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Jangan lakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan pikiran dan perasaan Allah. Sudah saatnya kita turunkan argo hitam kita dan kita naikkan argo putih kita. Dalam segala sesuatu yang kita lakukan, selalu sesuai dengan pikiran, perasaan Allah. *Dan akumulasi dari tindakan-tindakan yang selalu sesuai dengan pikiran, perasaan Allah membentuk, membangun kodrat ilahi yang permanen dan tidak akan pernah bisa turun.*
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
*ARGO HIDUP SESEORANG MENENTUKAN KARAKTER.*
Tags:
#Religi