Rabu, 01 Maret 2023
πππ✝️π πππππ
πππππππππππππ
πππ‘. π·π. πΈπππ π‘π’π πππππππ
radiomustika.com,Singkawang,Kita pasti setuju bahwa hidup ini adalah pilihan. Artinya, bagaimana keadaan kita sekarang, nanti, bahkan selamanya, tergantung dari pilihan kita. Kita bukanlah makhluk yang hidup di bawah takdir; di mana segala sesuatu ditentukan oleh Tuhan. Allah memiliki tatanan dan menentukan kita menjadi makhluk sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Ada takdir mati, di mana memang kita tidak bisa mengubah diri menjadi manusia berjenis kelamin laki-laki atau wanita; lahir sebagai orang Asia; memiliki orangtua Bapak A dan Ibu B. Tetapi, ada takdir hidup, artinya masing-masing orang dapat menentukan keadaan atau nasibnya di kemudian hari, bahkan di kekekalan.
Kita bersyukur mengenal Pencipta langit dan bumi, Allah yang benar sesuai yang ditulis di dalam Alkitab; yang kita panggil Bapa, yaitu Elohim Yahweh. Alkitab benar-benar Kitab Suci yang memuat wahyu Allah, yang di dalamnya kita dapat menemukan rahasia keberadaan Allah. Dikatakan rahasia karena kebenaran-kebenaran itu dapat dipahami kalau Roh Kudus memimpin kita. Dan kita memilih, apakah sungguh-sungguh mau mengenal Allah yang benar atau tidak. *Allah tidak terbatas, Allah Maha Besar, Allah Maha Mulia, Allah Maha Agung. Itulah sebabnya tenaga, pikiran, waktu yang kita sediakan, kita pertaruhkan untuk mengenal Allah juga tidak boleh terbatas.* Untuk yang lain, kita terbatas. Tetapi, untuk Tuhan, tidak boleh terbatas. Sebab tujuan hidup yang benar hanyalah Tuhan.
Apa pun yang kita lakukan hanya sebagai dukungan untuk menemukan Allah di dalam hidup kita. Artinya, kita menyediakan diri, menyediakan hidup tanpa batas untuk menemukan Allah. *Menemukan Allah artinya mengenal Dia dengan bena.* Mencintai Dia dengan segenap hati, jiwa, akal budi, dan kekuatan tanpa batas artinya kesediaan untuk mempersembahkan hidup dan diri kita bagi kesukaan Tuhan tanpa batas. Maka, kita harus mengenal Allah dengan benar. Apa yang Allah sukai dalam hidup kita untuk dilakukan, apa rencana-rencana Allah dalam hidup kita untuk dipenuhi, harus kita sungguh-sungguh sediakan diri. Pilihan kita adalah surga atau dunia; Tuhan atau musuh-Nya; kesucian atau dosa.
Kalau kita memilih Tuhan, maka kita tidak boleh memberi bagian sekecil apa pun untuk yang lain. Kalau memilih Kerajaan Surga, maka hati kita harus dipindahkan ke surga. Sesuai dengan Matius 6:21, _"Di mana ada hartamu, di situ hatimu berada."_ Ini hal yang mustahil dilakukan tanpa pertolongan Roh Kudus. *Tetapi, Roh Kudus tidak bisa menolong orang yang tidak memiliki pilihan*. Kita harus memiliki pilihan, tekad, dan komitmen sekuat-kuatnya. Hanya Roh Kudus yang bisa menolong kita. Tetapi, kita tidak bisa ditolong Roh Kudus kalau kita tidak menolong diri sendiri. Contohnya, bangun pagi saja kalau tidak niat, kita tidak mau bangun. Kalau kita niati, minati; itu menjadi irama hidup kita. Maka, bangun pagi bukan kewajiban, melainkan kebutuhan. Kita memilih menjumpai Tuhan, menikmati hadirat-Nya.
Di dalam perjalanan hidup kita dari menit ke menit, dari jam ke jam, dari waktu ke waktu, kita bisa memilih hidup dalam kesucian, kekudusan. Kita bisa memilih perkataan yang diucapkan, dan yang tidak perlu diucapkan. Kita bisa memilih, apa yang perlu kita renungkan, pikirkan, dan apa yang tidak perlu kita renungkan dan pikirkan. Pilihan itu bukan hanya sesaat, melainkan setiap waktu, sampai pilihan itu menjadi kehidupan kita. Memilih Tuhan artinya kita mau berkenan kepada-Nya. Kita mau menyenangkan hati-Nya; maka kehidupan menyenangkan hati Allah akan terwujud di dalam hidup kita.
Pilihan kita harus disertai dengan tekad kuat untuk mencapai apa yang kita pilih. Memilih Tuhan berarti kita ingin benar-benar mengalami perjumpaan dengan Tuhan setiap hari. Kalau kita memilih berkenan kepada Tuhan, maka kita benar-benar bertekad mencapai kesucian dan kesalehan setinggi-tingginya, kekudusan setinggi-tingginya agar menjadi keharuman di hadapan Tuhan. *Pilihan harus membuat kita bergairah, bukan terpaksa*. Kita harus digairahkan oleh pilihan kita dengan menyediakan diri tanpa batas untuk Tuhan, yang adalah pilihan kita. Maka, segala sesuatu yang kita lakukan, baik studi, karier, bekerja, menikah; apa pun, adalah dukungan untuk menemukan Allah yaitu menjadi anak-anak Bapa yang menyukakan hati Bapa, yang melayani Dia dengan benar.
Firman Tuhan mengatakan, _"Baik kau makan atau minum atau melakukan segala sesuatu, lakukan semua untuk kemuliaan Allah."_ Ayo kita lakukan dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan kekuatan. Intinya, untuk Tuhan, jangan membatasi! Untuk Tuhan segalanya artinya segenap hidup kita benar-benar dipersembahkan untuk Tuhan. Inilah kehidupan yang sejati. Kita tidak akan pernah menyesal. Kita akan bersyukur ketika meninggal dunia, kita menghadap Bapa, kita melihat kemuliaan Kerajaan Surga. Kita baru mengerti betapa bersyukurnya kita memilih Tuhan. Kuatkan dan teguhkan hati kita untuk memilih Tuhan. *Jangan membatasi Allah yang tidak terbatas, Maha Agung, karena Dia layak menerima segenap hidup kita tanpa batas.*
Tuhan Yesus memberkati
Pdt. Dr. Erastus Sabdono
SEDIAKAN DIRI TANPA BATAS UNTUK TUHAN, YANG ADALAH PILIHAN KITA.
Tags:
#Religi